Saya punya teman atau sebutan kekerabatan saya adalah Nggombogwe datang berkunjung ke Tanah Papua terkait dengan pemulangan hewan New Guinea khususnya bagian Barat New Guinea dari berbagai tempat di Asia: Jawa, Singapore, Hong Kong.
Hewan dimaksud adalah hasil sitaan BKSDA di wilayah Indonesia dan bagian customs di negara luar.
Singkat cerita sebelum beberapa kasuari dipulangkan Nggombogwe datang dalam rangka memastikan proses integrasi kembali ke alam asalnya terjadi mulus alamiah.
Yang mengejutkan fokus perhatian dan komentar Nggombogwe justru tentang kuliner Papua. Nggombogwe akhirnya sangat kecewa tidak ada satu pun warung makan, atau paling tidak cafe yang dimiliki oleh OAP (Orabg Asli Papua) .
Lebih kecewa lagi melihat banyak menu makanan yang tersedia di hotel-hotel besar di Jayapura pun tidak satupun ketemu dimasak oleh Perempuan Asli Papua (PAP). justru kam temukan hampir semuanya adalah Perempuan Palsu Papua (P3).
Nggombogwe mengeluh, mengejek, menolak, menendang-nendang tanah, sampai menjerit: why, why, why are you so ignorant, so passive, so......? ? ?
Saya bilang dia, kau tanyakan saja kepada PAP dulu, setelah itu tanyakan kepada semua OAP. Kalau tidak saya sendiri bisa salah. jawab.
Apa jawaban mu hai pembaca setia ku?
0 comments:
Post a Comment